Kepunahan Satwa


Kepunahan satwa yang terjadi di negeri sendiri seharusnya menjadi keprihatinan warga masyarakat, sadar atau tidak, sudah banyak spesies yg punah dan yang akan segera punah. Apabila kita tidak perduli mungkin 10 thn kemudian, generasi penerus kita tidak akan mengenal harimau Sumatra, badak, dll. Kepunahan terjadi bila tidak ada lagi makhluk hidup dari spesies tersebut yang dapat berkembang biak dan membentuk generasi. Suatu spesies juga disebut fungsional punah bila beberapa anggotanya masih hidup tetapi tidak mampu berkembang biak, misalnya karena sudah tua, atau hanya ada satu jenis kelamin.

Berikut ini akan saya paparkan beberapa penyebab dari kepunahan itu sendiri :

1. Daya Regenerasi Yang Rendah

· Banyak hewan yang butuh waktu lama untuk masuk ke tahap berkembang biak, biasa memiliki satu anak perkelahiran, butuh waktu lama untuk merawat anak, sulit untuk kawin, anaknya sulit untuk bertahan hidup hingga dewasa, dan sebagainya. Hal tersebut menyulitkan spesies yang memiliki daya regenerasi / memiliki keturunan rendah untuk memperbanyak dirinya secara signifikan. Berbeda dengan tikus, ayam, lalat, kelinci, dll yang mudah untuk melakukan regenerasi.

2. Campur Tangan Manusia

· Adanya manusia terkadang menjadi malapetaka bagi keseimbangan makhluk hidup di suatu tempat. Manusia kadang untuk mendapatkan sesuatu yang berharga rela membunuh secara membabi buta tanpa memikirkan regenerasi hewan atau tumbuhan tersebut. Gajah misalnya dibunuhi para pemburu hanya untuk diambil gadingnya, harimau untuk kulitnya, monyet untuk dijadikan binatang peliharaan, dan lain sebagainya.

· Perubahan areal hutan menjadi pemukiman, pertanian dan perkebunan juga menjadi salah satu penyebab percepatan kepunahan spesies tertentu. Mungkin di jakarta jaman dulu terdapat banyak spesies lokal, namun seiring terjadinya perubahan banyak spesies itu hilang atau pindah ke daerah wilayah lain yang lebih aman.

3. Bencana Alam Besar

· Adanya bencana super dahsyat seperti tumbukan meteor seperti yang terjadi ketika jaman dinosaurus memungkinkan banyak spesies yang mati dan punah tanpa ada satu pun yang selamat untuk meneruskan keturunan di bumi. Sama halnya dengan jika habitat spesies tertentu yang hidup di lokasi yang sempit terkena bencana besar seperti bancir, kebakaran, tanah longsor, tsunami, tumbukan meteor, dan lain sebagainya maka kepunahan mungkin tidak akan terelakkan lagi.

4. Didesak Populasi Lain Yang Kuat

· Kompetisi antar predator seperti macan tutul dengan harimau mampu membuat pesaing yang lemah akan terdesak ke wilayah lain atau bahkan bisa mati kelaparan secara masal yang menyebabkan kepunahan.

Sumber : www.organisasi.org , www.wikipedia.com

Yang menjadi penyebab terbesar satwa cepat punah adalah campur tangan manusia, karena sering sekali manusia merusak tempat hidup mereka, hanya untuk membangun perumahan elit, mall – mall dll. Selain membuat satwa menjadi punah, manusia tidak sadar mereka telah membuat bumi semakin rusak. Apabila bumi rusak, dimana lagi tempat kita hidup? Sebaiknya kita sebagai manusia yang cerdas dapat berfikir untuk melestarikan alam, sehingga flora dan fauna juga dapat hidup berdampingan dengan kita. On the spot says : lestarikan bumi kita untuk generasi masa depan. saya merasa sedikit lega dengan ada nya banyak organisasi yang mendukung pelestarian satwa, serta ada nya undang - undang yang mengatur tentang perburuan satwa liar. Semoga semua itu tidak hanya menjadi wacana belaka.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2009 it's me.... All rights reserved.
Free WPThemes presented by Leather luggage, Las Vegas Travel coded by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy